"Aku butuh mendengar suatu ucapan dari seseorang yang bilang bahwa apa ya ku lakukan sekarang akan terbayar di masa depan. Nggak peduli selama apapun aku menunggu waktu yang tepat itu. Aku cuman mau ada seseorang yang dateng peluk aku dan yakinin bahwa usaha keras yang aku lakuin sekarang, akan terbayar nantinya. Entah nanti kapan." As simple as aku cuman butuh kepastian-dari tiap apapun yang aku lakukan. Ada masa dimana kamu merasa sudah memberikan yang terbaik bahkan terlampau maksimal dari amabang batas yang kamu pernah lakukan. Kamu merasa telah melakukan hal dengan standart tertinggi yang bahkan belum pernah kamu tampakkan sebelumnya. Dan merasa, hasilnya nihil. Merasa theres non sense. Perasaan dimana kamu melihat ke belakang dan semuanya seperti kepingan puzzle yang berantakan tanpa pasangan. Kamu terus meilih satu persatu, mencocokkan satu persatu walaupun seringkali ada yang berbisik untuk menyerah dan meninggalkan semuanya. Kamu hanya berpikir, masa sih s...
“Kamu kenapa nggak serius sih latihannya?” “Mau se-bagus apapun toh pasti bakalan kalah. Saingannya nanti katanya bagus-bagus” “Siapa yang bilang?!?” Itu sepenggal obrolan tegang yang ku lakukan saat membujuk seorang adik yang dalam waktu dekat akan menjadi kontingen lomba mewakili kecamatan. I felt de javu. Dejavu adalah saat kamu merasa apa yang terjadi sekarang, pernah dialami di masa lalu. (Brain Academy) Saat itu untuk pertama kalinya dalam hidup ada yang sepercaya itu mengembankan sebuah amanah besar. Dimana aku terpilih menjadi salah satu perwakilan lomba mewakili sekolah, yang mana tiap tahunnya sekolahku selalu menjadi juara di ajang lomba tersebut. Meski aku tak dituntut secara langsung harus menang, tapi yang ku tahu semua cost yang sekolah alokasikan pasti agar siswa-siswi nya menang. Dan keresahan yang sama juga ku rasakan saat itu. Karenanya aku merasa dejavu. “Gimana kalo yang berkompetisi nanti bagus-bagus?” “Ya, mau gimana? Itu urusan mereka. Tu...