Langsung ke konten utama

Ovt: Whats next after Grad ?!?

May 24, 2023

Belakangan ini aku overthingking dengan suatu topik yang katanya anak-anak di faseku juga memikirkan hal yang sama. Yaitu, Whats next after graduation ?!?. 

Sebenernya aku mulai kepikiran topik ini sejak Semester 7 kemarin. Tapi malah makin parah di SMT 8, tepatnya mungkin saat aku bikin resolusi 2023 di bulan November tahun kemarin.

Katanya, anak-anak di fase semster akhir juga ngerasain hal yang sama. Mereka juga ngekhawatirin topik yang sama. Terus, karena aku nggak mau overthingking ku makin parah. I try to asking for help. Aku mulai membuka diriku mecari bantuan aka memaksa cari tau untuk apa yang bisa aku perbuat untuk mengurangi overthingkingku. Then, one of the thing is I looking for job. Mulai coba-coba buka akun jobseekers, mulai kepo website perusahaan dan apa aja kualifikasi yang dimau, juga mix and match mana kiranya yang cocok denganku. Ini rasanya hampir kaya tour, aku masuk dan tanya-tanya, tapi bedanya aku lakuin ini secara online di kamar cuman lewat laptop dan internet.

Semester 8 Alhamdulillah aku udah bebas skripsi. Artian seharusnya, mungkin kata temenku yang lain tinggal nyantai, tapi ternyata aku malah feel overwhelmed. Aku cermati aku adalah tipe orang yang saat santai, bener-bener nggak ngapa-ngapain malah akan overthingking. Kayak mending aku punya kesibukan yang nyita diriku daripada keliatan diem barang sebentar pasti langsung kedatengan banyak tamu. Dan tamu itulah para overthingking itu. Selain jadi mbak-mbak yang hunting jobs, aku juga masukin otakku dengan nontonin youtube yang  mungkin bisa ku jadikan guide yang mostly dari Tedtalk. Dari situ aku sekarang lagi on going ngerjain pr yang namanya joy journal selama 30 hari untuk bener-bener paham diriku dan mauku. Mungkin kalian bisa komen kalo mau nanya judul episodenya

Terus sebenernya masih banyak lagi. Tapi yang paling ku highlight disitu dari beberapa yang ku tonton menyarankan untuk aku bertemu dengan orang yang kiranya paham kondisiku atau memang lagi mengalami hal itu. Biar nanti kalo kita saling sharing dan saling cerita kita akan saling jadi guide satu sama lain. Kita akan bagi-bagi insight yang mungkin akan jadi petunjuk satu sama lain. Aku bingung dong siapa? Walaupun jujur selama ini aku selalu megang dua orang kakak tingkat sukses yang kujadikan teman curhat dan panutan. Tapi karena jaraknya jauh, aku Cuma biisa cerita by DM. Beliau berdua respon dengan baik kok, tapi kadang juga aku ngerasa ada minus saat curhat online itu. Aku ngerasa ada beberapa part yang missed untuk terungkapkan. But stills, talk with 2 people who inspiring me it helps me then never.  

Dan kemarin puncaknya, itu sebenernya spontanitas. Aku kemarin harus ngumpulin laporan askep yang emang harus banget di submit kemarin. Dan malemnya, karena kupikir aku nggak ada agenda lain selain submit laporan itu. Aku cari peruntungan untuk ngajak ketemu salah satu temenku anak kampus sebelah yang kebetulan sama semester delapannya. Jujur, karena terakhir ketemu itu tahun 2021, aku nggak expect dia bakalan iyain. Karena sebenernya juga dia anak Bekasi yang mungkin pikirku saat itu dia juga nggak akan ada di Malang. But saat dia confirm dan juga di tempat yang bahkan aku belum pernah kesitu sebelumnya walaupun aku anak Malang tulen. Bagiku, kayak semesta mau kasih aku guide dong. Like, “wah besok bakalan dikasih kejutan apa nih?”

And yah we met. Aku kesana naik gojek yang kebetulan promo bayar setengahnya sekitar 6k. Motor ku titip di rumah temen. Pas nyampe kita telpon tuh dan ternyata kita sama-sama nyampe barengan. Kupikir terakhir ketemu tahun 2021 terus kemarin banget kita ketemu bakalan awkward, bakalan bingung cari topik dan berakhir diem-dieman. Tapi ternyata. Our dialogue feel wesome. And its more than my expectations. 

Aku kayak menemukan sepatu sebelahku yang hilang dengan pasangannnya, setelah sekian lama. Lama,,, banget aku nggak punya partner yang bisa validate dengan kondisi ku. aku suka obrolan itu, saat kiita saling ngobrolin hal crisis dan kita saling MAU untuk keluar dari situ. I mean, aku nggak munafik saat ketemu dengan orang yang menginspirasi aku bakalan seneng banget pasti. Tapi juga bukan berarti saat aku ketemu dengan orang yang kondisinya down aku benci. No, nggak gitu maksudku. Tapi aku seneng dengan orang yang terus bergerak move forward. Aku seneng ngobrol dengan orang yang selalu mengupayakan untuk bangkit. Orang yang tidak merasa menjadi victim dalam hidupnya. 

Seperti kemarin, jujur saat aku cerita crisisku doipun juga ngerasain itu. Lalu apa yang bikin aku feel awesome saat ngobrol sama dia? Adalah saat diapun sama crisisnya, dia cerita bahwa dia melakukan ini-itu untuk mengatasi crisis itu. Dia nggak stuck dengan masalahnya. Tapi dia terus cari cara yang pas untuk keluar dari masalahnya. Dia nggak coba kabur dengan overthingkingnya, tapi dia memilih face it dengan melakukan kiat ini-itu. At the end, I tried to be a good listeners at that time. aku pikir, aku akan lebih banyak meyerap dan belajar saat aku banyak make telingaku

“When you talk, you are only repeating what you already know. But if you listen, you may learn something new.” _ Dalai Lama

Sekiranya itu yang aku coba praktekin.

Dan bicara soal ketakutan. Kalo kalian lagi ngerasain hal yang sama. Ayo dihadapi. Kalo nggak, selamanya kita akan menjalani hidup dengan rasa takut yang sama. Youre stuck, dan selamanya akan begitu. Sekali kita hadapi, aku percaya kita akan jadi sosok yag lebih baik dari diri kita sebelumnya. Jangan pernah merasa jadi korban. This is your own life. Nggak ada yang bisa kendalikan nasibmu. Tidak orang tuamu apalagi kampusmu. Cari cara untuk bangkit. Minta bantuan jika memang kewalahan mengahadapi sendirian. Aku percaya kalo mindset ini diubah, kita pasti akan seperti magnet yang selalu diikuti oleh besi yang memang sefrekuensi dengan kita. Intinya, ini hanya kegelisahan anak semester 8 yang mencoba ketemu untuk saling memberikan bantuan. Buang yang buruk dan bawa yang baik jika memang ada. Dalam 1x24 jam tulisan ini akan ku unpublish dan entah kapan akan ku publish kembali. Dan semoga ketakutan-ketakutan ini tidak se-seram yang saling kita bayangkan. Ayo hadapin bareng-bareng. 

I’ll see you in another episode. And sure i’m looking for opinions through comment or send a message. 

Love u, Firda


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita perintis, bukan pewaris

  “Kamu kenapa nggak serius sih latihannya?” “Mau se-bagus apapun toh pasti bakalan kalah. Saingannya nanti katanya bagus-bagus” “Siapa yang bilang?!?” Itu sepenggal obrolan tegang yang ku lakukan saat membujuk seorang adik yang dalam waktu dekat akan menjadi kontingen lomba mewakili kecamatan. I felt de javu. Dejavu adalah saat kamu merasa apa yang terjadi sekarang, pernah dialami di masa lalu. (Brain Academy) Saat itu untuk pertama kalinya dalam hidup ada yang sepercaya itu mengembankan sebuah amanah besar. Dimana aku terpilih menjadi salah satu perwakilan lomba mewakili sekolah, yang mana tiap tahunnya sekolahku selalu menjadi juara di ajang lomba tersebut. Meski aku tak dituntut secara langsung harus menang, tapi yang ku tahu semua cost yang sekolah alokasikan pasti agar siswa-siswi nya menang. Dan keresahan yang sama juga ku rasakan saat itu. Karenanya aku merasa dejavu. “Gimana kalo yang berkompetisi nanti bagus-bagus?” “Ya, mau gimana? Itu urusan mereka. Tu...

coretan

malam minggu yang selama ini gue jalani bukan malam minggu yang keluyuran diluar ataupun hangout bareng temen.juga nggak ada tuh yang namanya free pas weekend.malam minggu malah diisi dengan belajar beladiri yang jujur aja gue nggak suka.dan minggu nya ,pagi gua ikut pengajian rutin dan siangnya gue belajar buat kerajinan.bener-bener full abis. ya capek sih,tapi mau gimana lagi? ini adalah aturan yang emang harus gue patuhin.dalam ngejalanin semua ini gue cuman butuh yang namanya ikhlas.karna ikhlas adalah the magic word yang bisa mengubah dari beban jadi lega.dan itulah kenapa gue selalu percaya bahwa dalam hidup lho nggak akan bisa terus-terusan ngedapetin apa yang lho mau.karna selalu aja akan ada orang - orang yang mengatur hidup lo.intinya jangan jadiin apa yang nggak lho suka jadi beban hidup lho.toh,itu juga akan ngebuat lho jadi stres.jalani aja dengan ikhlas,dan insya allah semua akan indah pada waktunya. Btw,selamat malem minggu yang lagi sendiri.❤❤

Negatively on Social Media #Perspective vol.5

Malang, Sept 29 2020 06.01.PM Beberapa hari lalu, pas banget mau balik kerumah. Something broken with my phone . Tombol powernya rusak. Ini bukan yang pertama kalinya, karena beberapa tahun sebelumnya-pas gue kelas 2 SMK kalo nggak salah, tombol ini juga pernah rusak dan dibenerin lagi, bisa. Gue sebenernya aware si tombol ini rusak (lagi) udah lumayan lama. Konsekuensinya, gue nggak bisa nge screencaptured for a while . dan yang gue aware lagi bahwa hp gue nggak boleh mati. karena kalo terlanjur mati. Wassalam,,, my phone is samsung galaxy grand Neo btw ,cari di google kalo kepo. Lumayan lama sejak kelas 1 Smp kayanya Jadilah gimana caranya gue coba untuk terus mantau hp gue supaya nggak keabisan batre,, gue rela tidur dengan posisi kebalik (dalam artian gue puter tidur 180 derajat) supaya gue bisa nyolokin hp pas tidur.Karena emang posisi colokan ada di deketnya kaki. Harus ya? Harus. Karena gue biasa bangun pake alarm. dan sometimes suka nggak tahu diri kalo alarmnya kejauhan. bi...