Malang, Oct 24 2020
5.42 AM
Di bulan Mei 2020 kalo kalian tahu atau inget ada suatu kejadian seorang pria negro di Minnesota, Amerika Serikat. George floyd, yang didalam video yang gue tonton di curigai oleh polisi pake duit palsu pas dia beli rokok di suatu toko kelontong dan divideo itu gue liat gimana dia di teken leher atau dadanya pake lutut oleh salah seorang polisi selama beberapa menit gue lupa dan disitu dia juga teriak " I can't breathe" sampai akhirnya dia meninggal. Itu intinya,udah inget kan?
Kamis, 1 Desember 1955 di Montgomery, Alabama. Rosa Parks yang baru pulang kerja naik bis Cleveland Avenue pukul 6 malem. Bis yang penuh sesak karena emang jam pulang kerja. Dan ada aturan, empat baris pertama dikhususkan untuk penumpang kulit putih, area orang kulit hitam di belakang dan itu udah penuh. Bis lanjut jalan dan makin lama makin terisi penuh lagi sampai ada penumpang kulit putih yang baru masuk terpaksa berdiri di lorong-pegangan ke batang besi yang ada diatas kepanya. Akhirnya si supir ambil tindakan dengan dia teriak ke arah si Rosa ini biar si orang kulit hitam ada yang berdiri dan kasih duduk ke pria kulit putih yang lagi berdiri. Tapi karna saking berisiknya mungkin sampe nggak ada yang denger. Dan akhirnya dia nepiin bisnya ke pinggir sebuah halte cuman buat suruh berdiri-orang kulit hitam-biar si kulit putih bisa dapet tempat duduk. Dan karena diancam juga mau dilaporin ke polisi akhirnnya tiga orang kulit hitam berdiri kecuali si Rosa ini. Lalu si Rosa dilaporin ke polisi dan ditahan.
Rosa Parks bukan penumpang kulit hitam pertama yang ditahan karena ngelanggar hukum pemisahan ras di bis Montgomery. Bahkan, tahun itu dia bukan yang pertama. Tahun 1946, Geneva Johnson dipenjara karena ngelanggar ucapan supir bis montgomery karena tempat duduk. 1949, Viola White, Katie Wingfield dan dua anak kulit hitam dipenjara karena duduk di bagian kulit putih dan nolak pindah. Tahun1952, seorang polisi menembak mati seorang pria kulit hitam yang lagi adu mulut sama si supir bis. Dan beberapa lain yang nggak bisa gue sebutin. Kepanjangan.
Stacey Abrams, American politician dan aktivis juga punya kenangan, yang yah let say sangat berkenang pas dia di Sekolah menengah, dimana dia seorang gadis kulit hitam yang besar di Mississippi lalu pindah ke Georgia dan bisa dibilang sangat beruntung bisa sekolah di sekolah elit -untuk kalangan orang tidak berada pada waktu itu. Sampai akhirnya pas kelulusan dia diundang buat jadi salah satu pembicara pidato kelulusan dan diundang ke kantor gubernur Georgia yang megah dihadapan gubernur dan ratusan sekolah lain. Can you imagine gimana berkesannya pada waktu itu, gimana bangganya dan bahagianya jadi dia saat itu. Itu adalah hal yang membanggakan dan keren untuk anak seusia Stacey. Dia bersiap mulai pagi, Orang tuanya bersiap dari pagi juga. Mungkin kalo mak bapak gue juga gitu, ke kantor gubernur loh ini, jadi pembicara pula anaknya. Dia dateng ke Gedung itu naik bis sama kedua orang tuanya, karena mobil adalah suatu hal yang keluarganya nggak punya saat itu. Naik bis dari Decatur ke Buckhead, menuju kediaman gubernur yang mevvah, dia liat gerbang hitam nan tinggi menjulang disekeliling kediaman Gubernur itu. Dia sama keluarganya menyebrang jalan setelah turun dari bis, dimana saat itu banyak mobil-mobil yang ngebawa murid-murid dari seluruh penjuru georgia. Dia diapit sama kedua Bonyoknya pas nyebrang, khawatir ketabrak saking ramenya mobil-mobil disitu. Dengan bangganya dia sama kedua orang tuanya datengin ke petugas yang jaga gerbang -yang bawa se-bendel list tamu buat nge-check para undangan-yang kebetulan lagi ngeliat dia turun dari dalem bis. Dia -si penjaga ini tiba tiba bilang dengan nada sarcasm "kalian nggak pantes disini, ini acara private,". Bokapnya si stacey dengan sabar bilang kalo mereka adalah salah satu tamu undangan tapi si penjaga tetep nggak percaya dan bilang mereka nggak pantes dateng, tanpa nge-check dulu list tamu yang dia pegang. Sekali lagi Bokapnya bilang kalo mereka tamu undangan dan anaknya bahkan bakalan jadi pembicara di acara ini, Nihil dia nggak percaya. Lagi, Bokapnya dan nyokapnya stacey bilang kalo mereka beneran tamu undangan di acara ini sambil nyuruh si penjaga check bendel list tamunya, dia cari dan bener, tiga orang dihadapannya ini nggak bohong mereka adalah tamu dari acara private yang sedang digelar oleh kallangan orang elit di dalem. Betapa leganya orang tua stacey ketika mereka udah boleh masuk kedalem. Lain dengan Stacey yang daritadi diem, dia nggak inget akan ketemu Gubernur ataupun bakal ketemu sama pembaca pidato kelulusan dihadapan sekolah lain dari 180 sekolah. Yang dia inget, Pria yang berdiri didepan tempat terkuat di Georgia memandang dia dengan tatapan jijik saat dia dan keluarganya dateng, ngeliat mereka turun dari bis-seolah bis menggambarkan isi penumpangnya yang kumuh, miskin, nggak punya mobil dan dia nggak pantes disana, ditambah dia adalah seorang kulit hitam yang sangat dipandang sebelah mata disana. Dan tepat saat itu, Stacey janji sama dirinya, 20 tahun kemudian dia akan jadi orang yang buka gerbang itu sendiri. And its happened.
Sebagai anak ingusan yang belum genap 20 tahun hidup dan belum punya riwayat pergi apalagi stay di Luar negeri. Gue punya banyak keganjilan. Ibaratkan gue cuma memandang dunia lewat dari cerita-cerita yang gue tahu dari internet, dari buku-buku self Improvement yang gue baca. Intinya gue nggak pernah tahu disebelah gue langsung kejadiannya melainkan lewat distributor. Dari dulu gue sering tau, sering denger gimana orang luar negeri sangat memuji indonesia yang bisa berdampingan dengan banyakya perbedaan dan yang kita tahu bersama dengan semboyan yang kita punya Bhinneka Tunggal Ika.
Gue berpikir untuk menghargai perbedaan adalah dengan semakin tingginya ilmu yang elo punya, ketika elo menghargai diri lo seutuhnya disitulah elo akan menghargai orang lain sepenuhnya, beda agama, beda pendapat nggak akan jadi masalah. Inget ilmunya ya, Bukan banyak ijazah atau panjang gelarnya. Back to the topic, dari kecil gue udah tahu kalo Indonesia itu paling dibanggain sama orang luar, ya salah satunya masalah beda-beda tapi tetep berdampingan. Coexist nama lainnya. Muncul tanya di kepala Firda kecil saat itu, "emang kalian nggak bisa dampingan ya? bukannya makin tinggi Ilmu makin ngerti seharusnya, karena pasti kalian lebih paham sama apa itu persepsi." yang gue pikir orang luar negeri dengan level dan tingkat pendidikan yang lebih wah dari pada indonesia, kok bisanya malah mereka yang nggak bisa ngehargain perbedaan? pasti ada yang salah sama pemahaman gue. Itu isi otak Firda pada waktu itu, sebagai orang yang terlahir dengan keahlian kepo yang tinggi tanpa gue bisa menyuarakan apa yang ingin gue tanyakan, karena gue ngak tau, gue bingung mana figure yang tepat buat gue bisa tanya tiap pertanyaan yang melintas di kepala gue. Lo sering denger kan ada orang yang sekolah tinggi but let say dia nggak jadi orang yang linear dengan yang related sama jurusan atau sekolahnya, disitu netizen nyibir. Dan jawabannya, Kuliah itu bukan buat nyari kerja tapi kita bisa belajar banyak persepsi dari sudut pandang banyak orang. Gue setuju sama ini. Nggak setuju? silahkan aja, persepsi.
Seperti cerita seorang tenaga medis yang pas waktu gue Pkl asal nyeletuk kalo pas bulan ramadhan akan rame banget tempat praktiknya. Apa Ramadhan banyak orang sakit? iya sakit (isi sendiri) .Mereka minta jasa si mbak ini buat nyuntik obat pemutih, jadi dalam wadah ampul gitu obatnya. Idk,,what te medicine, Amankah, BPOM nya atau Label MUI. Entah,,. Sakit apa berarti
Gue berpikir (lagi), apakah bagi mereka definisi putih itu cantik, or vice versa. Paling banter pas SMP yang gue tahu beberapa temen gue juga ada yang pake krim pemutih -Idk merknya apa- hari pertama kedua kulitnya ngelupas,sampe beberapa hari kemudian tiba-tiba putih. Banyak yang mencibir, emang dasar netizen. Banyak yang beropini dia mah insecure, nggak bisa terima kekurangan. orang Indo kan emang tone nya gini. Self Love dong,, Gue setuju 100%, awalnya.
Sampai gue aware, bahwa sekarang dunia yang mulai mengkampanyekan si Self Love ini mulai berkhianat secara halus tanpa kita sadar. Self Love apaan sih?
Self-love sendiri memiliki definisi bagaimana cara kita menghargai diri kita sendiri dengan menerima berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada di diri kita. Self-love bukan hanya memiliki pengertian bahwa kita bisa menghargai diri kita di saat kita mencapai suatu hal yang berharga atau keberhasilan kita dalam meraih impian kita. Tetapi, self-love juga memiliki pengertian bahwa kita mampu menerima diri kita bahkan di kondisi tersulit sekalipun.
(https://www.youngontop.com/)
Skin tone Indonesia identik dengan sawo matang, kuning langsat dan putih pucat. Itu yang gue tahu (correct me if I'm wrong), dan sekarang banyak produk kecantikan sebagian besar pada ngasih claim, mencerahkan. Entah tiga tingkat, tujuh tingkat,etc. Keriput dikit? krim anti aging, dengan formula bla,bla. Perawatan? detox atau apalah gue nggak ngeh. Sayangi dirimu, Menyamarkan noda hitam, mengangkat sel kulit mati,
P= Problem
P= Foundation?
Nggak ah, apaan pake dempul. Dan muncullah, para krim-krim moisturizer plus pencerah. Apa bedanya? lebih ringan , lebih ... ( ya deh serah lo)
Secara nggak sadar, kita (yang percaya) sedang dijajah oleh mereka. Kita dibuat se-insecure mungkin dengan apa yang kita punya (skintone ciri khas Indo) biar kita pake produk mereka, biar kita rutin perawatan ke tempat mereka, Biar kita terus dateng buat dengerin petuah mereka. Yang sebenernya kita dibuat insecure yang dibungkus dengan kata penguat dan pembenar "Self Love"
P= Pas liat temennya item, otak langsung doktrin dekil, kotor nggak bisa jaga diri. Harus perawatan. Skin Carenya harus ini......
P= Liat mata panda? aduh keliatan tua. Self Love = pake masker penghilang kantung mata, concealer mana?. Tidur nya dijaga, jangan banyak kepoin akun orang!
P= Muka pucet? Pake lipstick biar on point, Blush nya mana? pantes aja pucet. nih pake....
P= Biar tirus, nanti pas senyum tambah cantik elegan gitu loh say? Filler hidung,mata pipi....
P=Alis berantakan, kalo pake pensil alis itu keliatan palsu banget, apalagi nggak jago gambar. udah Self Love, sulam aja biar permanent.
P= Dan anggota fisik badan lain yang nggak bisa gue sebut satu-satu.
Self Love yang secara harfiah nerima segala yang tuhan kasih sama kita dengan semboyan be proud to be you jadi be proud to be you (your choice). Loh bener kan fir hidup pilihan? iya bener. Tapi apa itu termasuk saat elo insecure dengan apa yang lo punya, ciri khas lo lantas elo rubah dan dengan lantang you say it Self Love.
udah. Kita pasti punya perbedaan bahkan banyak perbedaan point of view dalam menanggapi ini. Jangan marah, gue pun sangat tersindir saat gue realized hal ini. Meski nggak semua, tapi beberapa itu ada di gue. Hal yang sebenernya gue sadar, tapi masih belum mau ngaku pada waktu itu. Denial. Gue share ini karena gue sekarang sedang sadar dan I hope someday if i forgot about it atas izin Allah. gue mau kalian yang ingetin gue.
Dan pasti ada salah kata atau info dari gue, Correct me if I'm wrong. See you when I see you. Insya Allah.
Komentar
Posting Komentar