Malang,Sept 19 '20
10.44 PM
Dahulu,gue nggak pernah ngerasa rumah selayaknya "rumah".Yang gue paham,rumah adalah tempat gue balik -makan siang- sepulang sekolah,tempat keperluan hidup gue disimpen, dan, tempat gue tidur ketika gue lelah.
Nggak akan ada yang nyambut gue -sepulang sekolah-dan tanya apa aja kegiatan yang tadi gue lakuin walau gue balik dengan muka capek.Who's care?
Rumah yang katanya sebagian temen gue menjadi tempat ter-pw,tempat terhangat.malah hambar,kosong.Bukan berarti dalam artian nggak ada orang,ada kok.Tapi emang nggak ada telepati diantara kami.itu aja.
Trus elo mau nyalahin ortu elo karaena mereka sibuk kerja fir? No, absolutely not.
Ini bukan salah siapa-siapa.Ada saat dimana memang manusia pernah khilaf. But,if you ask who's wrong at the time?Nobody's wrong.Terus? ya nggak ada yang salah. As long as, dia belajar dari kesalahan yang pernah dia buat. Introspeksi.
Dari buku Filosofi Teras,gue belajar,apa yang sebenernya orang pikirin ketika dia buat suatu kesalahan. They just "ignorance". Mereka sebenernya nggak tau kalo apa yang mereka lakuin salah , At the time. That's it.Yang menurut gue salah adalah saat dia realize kalo dia -tindakan,ucapan,etc-salah tapi no effort to make it right. Introspeksi, kuncinya.
Balik lagi ke rumah,yang sampai akhirnya berasa beneran "rumah" baru beberapa tahun lalu. Rumah yang nggak cuma jadi tempat istirahat saat gue lelah,tapi juga tempat gue numpahin gundah gulana seharian dengan pillow talk w/ mom. Tempat gue ibadah sekaligus saling doa after worship. tempat buat makan bareng walaupun salah satu masakan -yang kita masak -keasinan. Tempat ter-pw walalupun susah signal.
Beberapa temen ada yang ngeluh karena signal dirumah nya jelek,jadi nggak bisa nge-live atau sekedar scrolling ig.Another reason,terlalu plosok desa, yang terlalu jauh buat sekedar nongki-nongki di malam minggu and etc. But for me,it's Trully.No problems,at all.
Rumah gue emang di pelosok,susah signal and exactly ga ada tempat nongkrong yang instgram-able kaya yang temen gue maksud. But at least,gue nggak pernah merasa butuh itu ketika dirumah.Gue punya keluarga yang nggak akan pernah buat gue bosen walaupun almost 24 hours I spent time with them. Gue nggak akan sekurang kerjaan itu pas dirumah . Gue nggak segabut itu cuma buat nongki-nongki cantik di Cafe sambil nge-live. Hell,lo kali yang gabut fir?
Mari kita tela'ah fakta yang sebenarnya. More active in socmed it does means your life is lonely right?lo mencoba untuk ngebuat diri lo terlihat "sibuk" . But infact,lo hanya bertemu dengan lingkup orang yang sama kesepiannya in They real World.
Lo nongki-nongki tiap sore-malem sambil posting snap on your instagram dan ngomong ngalor-ngidul.yang sebenernya hanya buat menutupi kedok kalo lo sebenernya nggak betah dirumah atau bahkan mungkin lo ingin terlihat oleh temen-temen lo -in socmed-bahwa lo ada,lo gaul,lo ikut perkembangan zaman.or...
Setiap saat gue selalu tekankan dan katakan pada diri gue bahwa apa keputusan -yang gue lakukan,yang gue tampilkan,-adalah diri gue yang sebenernya.
I am an introvert,absolutely introvert.and I proud to be me.I proud to did my own style ,what I want speak up about,act what I want,did what I liked.masa bodo with people judge around me.As long as Do no harm for anyone including my self.That's it..
Banyak orang disekitar gue yang gagal paham tentang apa sebenernya introvert and extrovert. As far I know,My lecturer even.But balik lagi she's Ignorance..
Correct me if I'm wrong,,, beliau bilang seberapa pentingnya komunikasi dan buat yang introvert harus belajar jadi orang ekstrovert. Kesannya disini, ekstrovert itu malu-malu,nggak bisa ngomong,diem aja hampir nggak mau ngomong sama sekali kalo nggak ditanyain.
Padahal perbedaan Introvert dan extrovert ini sebenernya hanya terletak dari segi dia mengambil energi, Si Introvert lebih suka sendiri kegiatan sendiri untuk memulihkan energinya-misal baca,buku,nulis diary even denger music- kalo banyak omong dia cenderung ngerasa capek energinya kekuras. Jadi suntuknya si Introvert cuma bisa pulih dengan dirinya sendiri.
Si Ekstrovert kebalikannya,kalo dia suntuk dia pengen ngobrol sama orang mulu-ditempat yang rame deh pokoknya -yang pokoknya dia ikut andil bicara, karena emang dia bawaannya pengen terlibat sama percakapan gitu. Tapi bukan berarti Introvert itu nggak pd kok, introvert bahkan bisa ngomong dengan lantangnya, presentasi jelas bahkan jadi pemimpin yang berdaulat.bukan berarti nggak bisa ngomongm di hadapan banyak orang ,exactly not. Bahkan gue sendiri punya temen yang menurut gue dia itu extrovert tapi giliran ketemu strangers dia juga nggak berkutik tuh,giliran dia disuruh ngomong didepan tremor tuh..
jadi kesimpulannya, mau Introvert atau Extrovert pun sebenernya nggak mempengaruhi kehidupan sosial kita-dalam artian hubungan kita dengan orang lain,keinginan untuk menyampaikan pendapat-ataupun menghambat, nggak sama sekali. Karena perbedaan keduanya hanya terletak dalam hal pemulihan energi yang ada didalam diri masing-masing individu. Sampe sini paham? jadi nggak ada lagi tuh,alasan "wajar nggak bisa ngomong diepan,gue kan emang Introvert" oke..
Udah jam 12-an aja ternyata ,but see you in next chapter,Insya Allah.Bye..
Komentar
Posting Komentar