Langsung ke konten utama

Rasanya jadi siswa SMK Keperawatan


 Di tahun keduaku ini,aku mempunyai agenda kegiatan wajib sebagai salah seorang sisiwi di sekolah kejuruan yang dinamakan praktek kerja industri.bingung sekaligus merasa belum siap karena mengingat sedikitnya ilmu yang aku punya sudah harus aku terapkan di dunia nyata dan menyangkut nyawa manusia.
Di bulan pertama ini aku ditempatkan pada salah satu puskesmas di kotaku.pembagia ini dipilih secara acak.Sempat ada perasaan kecewa karena iri melihat teman yang lain ditempatkan di berbagai rumah sakit ataupun klinik.Tapi,akhirnya aku sadar bahwa Allah nggak akan pernah salah dengan takdir hambanya.
Menjadi siswi praktek ternyata tidak seindah foto yang kami posting di media sosial.Semuanya benar - benar di luar ekspektasi,gimana mungkin dari yang awalnya cuma kenal main sama teman ,tiba – tiba dipaksa menjadi sosok gadis dewasa yang mandiri dan dipaksa kerja tanpa diupah.Dari yang awalnya nggak punya sopan santun pas bicara tiba – tiba harus selalu bicara halus  dan tahan emosi ketika dimarahin atasan atau sekedar klien yang komplain hanya Karena kinerja ku yang ceroboh.selain itu menumpuknya tugas juga menjadi alasan aku kurang senyum di bulan pertamaku praktek.Belum lagi masalah libur yang aku rasa nggak masuk di akal.libur ada setiap pecan,tapi nggak hari minggu.
Berselancar laman instagram saat aku menyandang status siswi praktek ternyata salah besar.in fact,ketika melihat teman – teman sejenjang di luar sana yang posting foto liburan ke tempat – tempat wisata atau sekedar malam mingguan di taman kota membuatku aku makin depresi dan makin membenci hidupku sendiri.Aku seharusnya bisa berada di foto itu,tapi aku malah pindah haluan,malah mengubah keputusan.aku sempat berfikir andai saja aku tidak menyetujui  keinginan  ibu waktu itu untuk bersekolah di sekolah kejuruan, pasti hidupku juga akan sama seperti mereka.
Malam itu aku sedang berbincang – bincang mengenai sekolah yang akan kumasuki dan mencoba meyakinkan ibu untuk melanjutkan ke SMA yang sudah kusepakati bersama teman -teman.namun ibu malah bersikeras menginginkan aku masuk SMK.menurutnya banyak skill dan pengalaman yang akan diberikan  di sekolah kejuruan dibandingkan sekolah menengah biasa.
Aku menyetujui permintaan ibu karena ibu mengancam tidak akan menyekolahkan aku kalau aku tidak setuju.Jurusan  administrasi perkantoran adalah jurusan yang pertama kali aku pikirkan saat aku mnyetujui permintaan ibu,karena cita – cita ku dari dulu memang menjadi pengusaha.tapi sekali lagi ibuku menantang keras keinginanku dan malah menyuruhku untuk mengambil jurusan keperawatan.menurutnya kesehatan akan sangat bermanfaat dibandingkan sekolah ekonomi.apalah arti pegawai kantor dibandingkan dokter yang dihormati sekampung.
Menghadapi kenyataan ibu ternyata kurang setuju dengan pilihanku ini membuatku merasa berada di jalan buntu.cita – citaku dari dulu menjadi pengusaha  yang sibuk meeting dan berkutat di depan laptop harus aku kubur dalam – dalam. sebenarnya aku bisa saja menolak keinginan ibu dan yakin pada jurusan pilihan ku sendiri.namun,aku juga percaya kalau ridho Allah berada pada ridho orangtua,terutama ibu.Bagaimana jalan menuju masa depanku mau lancar,kalau orang tua nggak mengizinkan.
Dikarenakan jarak antara sekolah dan rumahku lumayan jauh.Akupun memilih untuk  tinggal di asrama yang disediakan sekolahku.keadaanya memang sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan dirumah.kalau dirumah aku biasanya selalu dijadikan prioritas ditambah karena aku anak tunggal ,maka tidak dengan di asrama yang keadaanya berbeda seratus delapan puluh derajat.Di asrama semuanya harus serba bersama.mulai dari kamar tidur ,kamar mandi,dan semua fasilitas lain.Tapi lama – lama aku memahami bagaimana indahnya berbagi,indahnya menjadi anak perantauan dan juga belajar mempunyai tanggung jawab sendiri .
Hidup di asrama mengajarkanku banyak hal yang ada di masyarakat nanti.Gotong royong,kasih sayang danmenghargai satu sama lain.ditambah lagi punya banyak sahabat baik yang  menguatkan jika ada masalah melanda dan saling mebela satu sama lain.juga,ustadzah yang ku anggap nggak Cuma  sebagai guru,tapi juga pengganti ibu di asrama.yang menjadi sosok motivator hebat dalam hidupku .mungkin ustadzah yang aku ceritakan disini kurang senang jika aku menyebut namanya.aku memang nggak kenal cukup lama dengan ustadzah ini.tapi sosoknya yang tegas dan penyayanglah yang tidak akan pernah membuat aku lupa.belum pernah aku menemukan wanita muda seusia beliau baik,penyayang dan nggak pernah marah.
Menjadi anak asrama membuatku agak merasa iri kepada teman – temanku yang bisa berangkat ke sekolah dari rumahnya.Sangat  jengkel saat beberapa temanku ini berbagi cerita bahwa sebelum ia berangkat ke sekolah dia sempat bertengkar dengan ibunya,aku berfikir betapa beruntungnya dia yang masih bisa berpamitan mencium tangan sekaligus meminta do’a restu ibunya untuk belajar di sekolah malah menyia – nyiakan kesempatan itu.sedangkan aku disini sangat ingin sekali melakukan hal itu.
Menyeujui beberapa keputusan besar  yang diambil sepihak oleh ibuku.aku hanya bisa pasrah.aku merasa nggak ada jalan lagi untuk keluar dari masalah ini.saat itu aku hanya melihat  satu jalan lurus yang mana aku sudah berdiri di titik awal.jalan lurus yang benar – benar lurus.aku mau kemana sekarang?mau apa?.tugasku hanya melangkah perlahan tapi pasti didepan sana akan ada sesuatu hal besar yang menanti.
Tepat tanggal 25 juli 2017 ,mata pelajaran produktif keperawatan pertama diisi oleh guruku yang hebat.disini beliau sedang sibuk memperkenalkan diri di depan kelas dan aku hanya melamun tatapan mata kosong satu hal yang aku pikirkan “apa benar ini tempatku?”.sampai akhirnya di akhir – akhir slide presentasi beliau tertulis “Tidak ada salah jurusan, semua benar. Tergantung dari bagaimana cara kita menjalankan pilihan jurusan tersebut”.Dari situlah aku terus mencoba positive thinking dan open minded.aku kemudian memahami bahwa mungkin ini bukan jurusan yang aku harapkan  tapi apa salahnya aku mempelajari ilu baru .Toh,aku juga tidak tau ilmu mana yang nanti akan jauh bermanfaat di kehidupan kelak nanti.bisa saja ilmu yang paling kubenci dan kuhindari sekarang ini adalah ilmu yang paling aku butuhkan di masa depan.manusia boleh saja membuat rencana dan menginginkan suatu hal,itu lumrah hidup.tapi selalu ingat kalau Allah tau lebih dari yang kita tahu.
Setelah mendapatkan satu penerangan itu benar – benar mengubah mindsetku dari yang awalnya sudah ada niatan mau sekolah males – malesan karena merasa sekolah dengan paksaan maka yang harus aku lakukan sekarang adalah bagaimana caranya aku mengubah hal sebenarnya tidak aku sukai menjadi hal yang kusukai.pada awalnya memang sangat sulit ,dimana aku harus berpura – pura suka pada hal yang sebenarnya tak ku suka.
Seiring berjalannya waktu,aku sadar bahwa Allah tidak akan memberi  cobaan diluar kemampuan hambanya.Pasti akan ada keindahan di depan sana yang sedang menantiku dibalik setiap jalan yang aku lalui dengan ikhlas.Akhirnya akupun mensyukuri hidupku karena  diumurku yang belum 17 tahun ini aku mempunyai pengalaman luar biasa yang tidak pernah kuduga sebelumnya dan belum tentu dialami oleh teman seusiaku.Bisa setiap hari ngobrol sama Dokter,perawat dan petugas kesehatan yang lain sekaligus sharing ilmu dan pengalaman sama mereka  secara gratis.karena belum tentu mereka akan membagikan kisah hidupnya pada orang yang tidak mereka percaya.Dan yang nggak kalah penting dipercaya pasien sebagai perawat rumah sakit,walaupun cuma perawat praktek.

*kalo ada yang kagak jelas (mungkin semuanya kagak jelas) ..kalian bisa ninggalin pertayaan di kolom komentar ya,,

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita perintis, bukan pewaris

  “Kamu kenapa nggak serius sih latihannya?” “Mau se-bagus apapun toh pasti bakalan kalah. Saingannya nanti katanya bagus-bagus” “Siapa yang bilang?!?” Itu sepenggal obrolan tegang yang ku lakukan saat membujuk seorang adik yang dalam waktu dekat akan menjadi kontingen lomba mewakili kecamatan. I felt de javu. Dejavu adalah saat kamu merasa apa yang terjadi sekarang, pernah dialami di masa lalu. (Brain Academy) Saat itu untuk pertama kalinya dalam hidup ada yang sepercaya itu mengembankan sebuah amanah besar. Dimana aku terpilih menjadi salah satu perwakilan lomba mewakili sekolah, yang mana tiap tahunnya sekolahku selalu menjadi juara di ajang lomba tersebut. Meski aku tak dituntut secara langsung harus menang, tapi yang ku tahu semua cost yang sekolah alokasikan pasti agar siswa-siswi nya menang. Dan keresahan yang sama juga ku rasakan saat itu. Karenanya aku merasa dejavu. “Gimana kalo yang berkompetisi nanti bagus-bagus?” “Ya, mau gimana? Itu urusan mereka. Tu...

coretan

malam minggu yang selama ini gue jalani bukan malam minggu yang keluyuran diluar ataupun hangout bareng temen.juga nggak ada tuh yang namanya free pas weekend.malam minggu malah diisi dengan belajar beladiri yang jujur aja gue nggak suka.dan minggu nya ,pagi gua ikut pengajian rutin dan siangnya gue belajar buat kerajinan.bener-bener full abis. ya capek sih,tapi mau gimana lagi? ini adalah aturan yang emang harus gue patuhin.dalam ngejalanin semua ini gue cuman butuh yang namanya ikhlas.karna ikhlas adalah the magic word yang bisa mengubah dari beban jadi lega.dan itulah kenapa gue selalu percaya bahwa dalam hidup lho nggak akan bisa terus-terusan ngedapetin apa yang lho mau.karna selalu aja akan ada orang - orang yang mengatur hidup lo.intinya jangan jadiin apa yang nggak lho suka jadi beban hidup lho.toh,itu juga akan ngebuat lho jadi stres.jalani aja dengan ikhlas,dan insya allah semua akan indah pada waktunya. Btw,selamat malem minggu yang lagi sendiri.❤❤

Negatively on Social Media #Perspective vol.5

Malang, Sept 29 2020 06.01.PM Beberapa hari lalu, pas banget mau balik kerumah. Something broken with my phone . Tombol powernya rusak. Ini bukan yang pertama kalinya, karena beberapa tahun sebelumnya-pas gue kelas 2 SMK kalo nggak salah, tombol ini juga pernah rusak dan dibenerin lagi, bisa. Gue sebenernya aware si tombol ini rusak (lagi) udah lumayan lama. Konsekuensinya, gue nggak bisa nge screencaptured for a while . dan yang gue aware lagi bahwa hp gue nggak boleh mati. karena kalo terlanjur mati. Wassalam,,, my phone is samsung galaxy grand Neo btw ,cari di google kalo kepo. Lumayan lama sejak kelas 1 Smp kayanya Jadilah gimana caranya gue coba untuk terus mantau hp gue supaya nggak keabisan batre,, gue rela tidur dengan posisi kebalik (dalam artian gue puter tidur 180 derajat) supaya gue bisa nyolokin hp pas tidur.Karena emang posisi colokan ada di deketnya kaki. Harus ya? Harus. Karena gue biasa bangun pake alarm. dan sometimes suka nggak tahu diri kalo alarmnya kejauhan. bi...